8 Tips Sambut Ramadhan

Ramadhan yang penuh kelimpahan kebaikan dan keutamaan, akan dapat dirasakan dan diraih ketika ilmu tentang Ramadhan dipahami dengan baik.

Bayangkan, para generasi awal Islam sangat merindukan bertemu dengan bulan suci ini. Mereka berdo’a selama enam bulan sebelum kedatangannya agar mereka dipanjangkan umurnya sehingga bertemu dengan Ramadhan. Saat Ramadhan tiba, mereka sungguh-sungguh meraih kebaikan dan keuataman Ramadhan. Dan ketika mereka berpisah dengan Ramadhan, mereka berdo’a selama enam bulan setelahnya, agar kesungguhannya diterima Allah swt. Kerinduan itu ada pada diri mereka, karena mereka sadar dan paham betul keutamaan dan keistimewaan Ramadhan.

Bagaimana menyambut bulan Ramadhan? Berikut kami hadirkan “8 Tips Sambut Ramadhan” :

1. Berdoa agar Allah swt. memberikan umur panjang kepada kita sehingga kita berjumpa dengan bulan Ramadhan dalam keadaan sehat. Dengan keadaan sehat, kita bisa melaksanakan ibadah secara maksimal: Puasa, shalat, tilawah, dan dzikir. Dari Anas bin Malik r.a. berkata, bahwa Rasulullah saw. apabila masuk bulan Rajab selalu berdoa, ”Allahuma bariklana fii rajab wa sya’ban, wa balighna ramadan. Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikan kami ke bulan Ramadan.” (HR. Ahmad dan Tabrani)

2. Pujilah Allah swt. karena Ramadhan telah diberikan kembali kepada kita. Imam An Nawawi dalam kitab Adzkar-nya berkata: ”Dianjurkan bagi setiap orang yang mendapatkan kebaikan dan diangkat dari dirinya keburukan untuk bersujud kepada Allah sebagai tanda syukur; dan memuji Allah dengan pujian yang sesuai dengan keagungannya.” Dan di antara nikmat terbesar yang diberikan Allah swt. kepada seorang hamba adalah ketika dia diberikan kemampuan untuk melakukan ibadah dan ketaatan.

3. Bergembira dengan datangannya bulan Ramadhan. Rasulullah saw. selalu memberikan kabar gembira kepada para sahabatnya setiap kali datang bulan Ramadhan: “Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah telah mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa. Pada bulan itu Allah membuka pintu-pintu surga dan menutup pintu-pintu neraka.” (HR. Ahmad).

4. Rencanakan agenda kegiatan harian untuk mendapatkan manfaat sebesar mungkin dari bulan Ramadhan. Ramadhan sangat singkat, karena itu, isi setiap detiknya dengan amalan yang berharga, yang bisa membersihkan diri, dan mendekatkan diri kepada Allah swt.

5. Kuatkan azam, bulatkan tekad untuk mengisi waktu-waktu Ramadhan dengan ketaatan. Barangsiapa jujur kepada Allah swt., maka Allah swt. akan membantunya dalam melaksanakan agenda-agendanya dan memudahnya melaksanakan aktifitas-aktifitas kebaikan. “Tetapi jikalau mereka benar terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.” Muhamad:21.

6. Pahami fiqh Ramadhan. Setiap mukmin wajib hukumnya beribadah dengan dilandasi ilmu. Kita wajib mengetahui ilmu dan hukum berpuasa sebelum Ramadhan datang agar amaliyah Ramadhan kita benar dan diterima oleh Allah swt. “Tanyakanlah kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahu.” Al-Anbiyaa’ ayat 7.

7. Kondisikan qalbu dan ruhiyah kita dengan bacaan yang mendukung proses tadzkiyatun-nafs –pemberishan jiwa-. Hadiri majelis ilmu yang membahas tentang keutamaan, hukum, dan hikmah puasa. Sehingga secara mental, dan jiwa kita siap untuk melaksanakan ketaatan kepada Allah swt. di bulan Ramadhan.

8. Tinggalkan dosa dan maksiat. Isi Ramadhan dengan membuka lembaran baru yang bersih. Lembaran baru kepada Allah, dengan taubat yang sebenarnya taubatan nashuha. “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.” An-Nur:31. Lembaran baru kepada Muhammad saw., dengan menjalankan sunnah-sunnahnya dan melanjutkan risalah dakwahnya. Kepada orang tua, istri-anak, dan karib kerabat, dengan mempererat hubungan silaturrahim. Kepada masyarakat, dengan menjadi orang yang paling bermanfaat bagi mereka. Sebab, “Manusia yang paling baik adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.”

Semoga Allah swt. memanjangkan umur kita sehingga berjumpa dengan Ramadhan. Dan selamat meraih kebaikan-kebaikannya. Amin ya Rabbana. Allahu a’lam


Apa hubungan antara Manajemen Qolbu dengan Manajemen?


Manajemen adalah ‘getting thing through other people.’ Perhatikan kata other people, yang artinya orang lain. Berarti manajemen bisa berjalan jika ada orang lain. Sedangkan manajemen qolbu? Siapa orang lain itu?

Manajemen qolbu dipopulerkan oleh Aa Gym, walau ada buku yang dikarang oleh Ibnu Qayum yang juga berjudul Manajemen Kalbu.

Jika orangnya hanya satu dan itu-itu saja, bisakah dinamakan manajemen? Menurut saya bisa, karena diri kita adalah multiple-selves. Diri kita ini ternyata terdiri dari banyak pribadi.

Contoh, Amir adalah muslim yang taat. Karena taat, pada waktu subuh ia pasti sholat. Saat itu, siapa pun orang yang melihat Amir pasti mengatakan ia seorang muslim yang sholeh. Amir kemudian bekerja di kantor. Sudah menjadi ‘rahasia umum’ kalau di kantor itu sering terjadi korupsi. Di tengah-tengah kerja itu, ia juga ikut korupsi tapi ‘sedikit’. Ia lakukan itu karena ‘orang-orang atas juga lebih gila lho korupsinya…’ Lihat ada self yang lain, yaitu seorang pejabat yang korupsi ‘kecil-kecilan’

Karena Amir seorang pemegang anggaran, dan ia sering membeli barang-barang yang sifatnya proyek, ia sering diajak makan malam oleh supplier. Setelah makan malam, ia diajak melihat ‘live show’ berupa tarian ‘perempuan cantik tapi miskin’, yang bajunya sangat minim dan kadang terlepas. Jelas ia sangat terhibur. Ketika ia ditawari minuman ‘agak’ keras untuk menghangatkan suasana, ia tidak menolaknya. Di sini ada self yang lain, lelaki yang sedang berhibur…

Ia kemudian pulang larut malam, dan segera saja ia mengambil wudhu dan shalat Isya. Saat itu, ia kembali menjadi muslim yang taat.

Perhatikan, bukankah Amir memiliki pribadi yang berbeda-beda. Karena memiliki pribadi yang berbeda itu, maka ia dinamakan orang yang tidak memiliki integritas.

Jika ia memiliki manajemen qolbu, ia akan kelola dirinya yang macam-macam itu. Ketika ia akan korupsi, ia akan ingat bahwa ia seorang muslim yang tidak boleh korupsi. Ketika di tempat hiburan, ia mungkin memilih hiburan yang hanya menawarkan musik biasa semacam jazz atau pop. Ketika ditawari minuman keras, manajemen qolbu mengingatkan agar ia menjauhi itu karena ia seorang muslim yang taat.

Manajemen qolbu juga mengelola diri yang terlalu besar ‘integritas’nya. Contoh, anda seorang tentara. Sudah menjadi sifat tentara untuk disiplin, keras, dan tertib. Karena anda komandan, perintah anda diikuti dengan penuh kedisiplinan.

Ketika anda di rumah, ‘tanpa terasa’ anda juga keras ketika memperlakukan anak anda. Akibatnya, anak malah melawan. Karena melawan, anda anggap ia sebagai ‘anak buah’ yang membangkang, akibatnya selalu saja terjadi pertentangan yang serius di rumah anda.

Inilah saatnya memainkan manajemen qolbu. Anda pasti berpikir, “Iya ya, diriku yang di kantor adalah tentara yang keras, sementara di rumah, aku adalah seorang ayah yang peduli dan penuh kasih kepada anak-anakku. Okay, akan aku rubah pendekatanku…”

Manajemen qolbu juga mendamaikan dan menyeimbangkan dua ‘orang’ yang ada di dalam diri anda, yaitu ego dan roh. Ego adalah diri kita yang inginnya menang sendiri. Ia tidak mau kalah, ia selalu mendorong untuk mencari harta sebanyak-banyaknya, bahkan ia tidak peduli caranya.

Ia selalu mengajak anda untuk bersedih jika anda bukan nomor satu. Ia selalu mengalihkan pikiran anda untuk memperhatikannya ketika anda mulai berpikir untuk hal-hal yang sifatnya spiritual dan ketuhanan.

Roh adalah bagian diri yang paling tinggi. Bagi roh, kerinduan utama adalah menghadap kepada Sang Pencipta dengan bekal amal yang sebanyak-banyaknya. Ia sering menangis ketika bisikan heningnya kepada kita selalu terkalahkan oleh teriakan ego yang tidak mau kalah.

Ia memandang antara dirinya dan manusia lain serta makhluk hidup lainnya adalah satu, terhubunga oleh energi ketuhanan yang mengalir melalui dirinya dan makhluk lain itu.

Inilah saat yang tepat bagi manajemen qolbu untuk mengendalikan kedua pihak itu agar tidak saling berbenturan. Ia akan berusaha menyadarkan ego untuk tenang sejenak dan mendengar bisikan transcendental dari roh. Ia akan mengajak ego untuk mengarahkan nafsunya yang tidak mau kalah dalam ujud perlombaan amal, banyak-banyakan amal, dan bagus-bagusan amal.

Jika itu bisa dilakukan, maka manajemen qolbu memang sudah menjalankan perannya dengan efektif…

Selamat menerapkan manajemen qolbu.



Adakah hubungan antara Job Analysis dengan Job Design?


Kaitan kedua istilah itu amat erat. Aplikasi langsung dari analisis jabatan adalah untuk penyusunan desain jabatan, atau desain ulang dari sebuah jabatan. Ini makin mengemuka seiring dengan makin santernya konsep memperoleh kualitas yang tinggi dari sebuah pekerjaan.

Di masa lalu, orang bekerja yang penting menghasilkan uang untuk nafkah diri dan keluarganya. Begitu tuntutan pekerjaan makin berat seperti saat ini, karyawan menginginkan adanya arti (kebermaknaan) yang lebih tinggi dalam bekerja. Orang menganggap bekerja sebagai ibadah, kerja sebagai darma bakti kepada kemanusiaan, atau kerja sebagai ekspresi pribadi mereka yang unik sebagai ‘imbalan’ atas hadirnya mereka di pentas dunia ini.

Ini juga disadari benar oleh perusahaan-perusahaan yang maju. Mereka ingin mendesain pekerjaan yang bisa memperkaya kehidupan karyawan. Pekerjaan itu akan makin memberi makna yang lebih tinggi, makin naiknya rasa tanggung jawab, makin besarnya pemberdayaan, dan makin tingginya kebebasan dalam bekerja.

Pengkayaan pekerjaan ini dinamakan dengan job enrichment. Salah satu model pengkayaan yang paling banyak diriset dan valid adalah Job Characteristics Model. Model ini telah melalui lebih dari 200 pengujian dan membuktikan kebermanfaatan model itu dalam aplikasi di perusahaan.

Job characteristics Model menekankan pentingya aspek instrinsik dan interaksi antara karyawan dan pekerjaan itu sendiri. Model ini menyatakan bahwa dengan karyawan yang lebih termotivasi dan lebih puas, akan menghasilkan kerja yang lebih baik kualitasnya, absen yang lebih rendah, serta angka keluar masuknya karyawan yang rendah.

Ini dilandasi oleh tiga keyakinan yang ada pada karyawan yaitu: 1) Mereka merasa pekerjaan mereka memiliki makna, 2) Mereka bertanggung jawab pada hasil kerja mereka (mereka merasa memiliki kontrol terhadap hasil kerja mereka), 3) Mereka memperoleh umpan balik dari hasil kerja mereka.

Mengenali model tadi penting ketika kita akan melakukan desain atau desain ulang dari sebuah jabatan.

Contoh aplikasi penerapan Job characteristics Model adalah pada pabrik mobil Chrysler di New Castle, Indiana. Para pekerja (yang di kita sering disebut buruh) dipanggil dengan nama “technician” (teknisi). Para mandor dipanggil sebagai “team advisor”. Walau di pabrik mereka juga diberi tugas untuk bicara dengan pelanggan, memperbaiki mobil yang rusak, dan bahkan mereka boleh merekrut orang lain sebagai karyawan atau anggota tim.

Ketika mereka diberi wewenang, dianggap penting, kinerja mereka menjadi naik secara signifikan. Tingkat absensi turun menjadi 3% (tadinya 7%), kerusakan turun menjadi 20 (dari tiap satu juta mobil) dari yang tadinya 700. Chrysler tentu saja sangat bahagia dengan hasil dari desain ulang jabatan ini…

Agar desain jabatan bisa efektif, hal itu harus dikaitkan dengan sistem SDM yang lain termasuk penggajian dan sistem penilaian prestasi kerja.

Karyawan yang menyandang tanggung jawab yang lebih besar, jelas menjadi antusias. Tapi antusiasme ini akan cepat pudar jika tidak diikuti dengan struktur penggajian dan kesempatan maju dalam karir. Jadi ketika anda menyusun job design, jangan lupa untuk mengaitkan itu dengan aspek SDM yang lain.


Sabar, Pondasi Orang-Orang Sukses

“Turun berat badan 10 kilo dalam seminggu,” “Jadi Sarjana Ekonomi dalam 2.8 tahun,” “Semprotkan Deodorant Axxeu Niscaya Cewek Lengket kepada kita.”

Lihat baik-baik, iklan-iklan tadi (sudah disamarkan) menjanjikan hasil instan. Tidak perlu ada upaya keras. Cukup minum jamu itu dan langsung kurus, tidak perlu olah raga.

Cukup semprot deodorat Axxeu dan cewek-cewek akan merubung kita. Benarkah hal itu?

Selamat datang di budaya instan, dan budaya kurang sabar.




Pagi itu sebuah mobil melaju begitu kencang di tengah padatnya lalu lintas. Ia tidak menghiraukan orang lain. Saya yang disalip, hanya bisa berujar, “sabar…”

Rekan-rekan muda saya, juga tidak sabar ingin segera menjadi manajer, menjadi pejabat, padahal kemampuan dan kematangan mereka masih minim.

Kita adalah satu-satunya makhluk yang sering tidak sepakat dengan alam. Ketika kemarau, berharap hujan. Ketika hujan datang, mengeluh. Kita berharap kapan segera kemarau (karena kebanjiran). Perhatikan alam. Dia menumbuhkan padi paling tidak butuh 4 bulan, pohon jagung menghasilkan buah setelah 3 bulan. Buah mangga tidak akan berbuah bulan Januari, ia akan berbuah sekitar bulan Juli-Agustus.

Ketika dibutuhkan pohon beringin yang bisa menaungi orang banyak, alam butuh lebih dari 50 tahun untuk menumbuhkannya. Kitalah makhluk yang sering tidak mau sabar, tidak mau menunggu. Akibatnya, kita sering stres. Ketika tahu sedang musim hujan, kita malah mengeluh mengapa hujan terus. Padahal kita tahu betul bahwa memang masanya sedang musim hujan.

Sabar, ternyata amat erat kaitannya dengan sukses di masa datang. Kita sabar sekolah dan kuliah belasan tahun agar jadi sarjana. Orang-orang yang menabung di masa mudanya, akhirnya bisa menjadi jauh lebih kaya jika mereka sabar membiarkan uang itu berbiak dalam rekening bank mereka.

Celakanya, kita dibesarkan dalam budaya instan. Akibatnya, kita kurang menghargai kesabaran. Kapasitas kita untuk menunda kenikmatan instan, ternyata merupkan komponen utama kecerdasam emosi dan kematangan seseorang.

Tanpa kesabaran ini, kita hanyalah seperti kanak-kanak yang menginginkan segalanya terjadi sekarang ini. Ingin permen, tinggal merengek, dan orang tua akan memberikan. Senyatanya, hidup tidaklah seperti itu. Untuk mencapai sukses, butuh waktu yang panjang..

Penelitian anak-anak prasekolah menunjukkan bahwa anak-anak yang bisa bersabar untuk menahan keinginan akan sesuatu, cenderung lebih sukses di masa dewasanya.

Psikolog Walter Mischel, Ph.D. dari Universitas Columbia, melakukan studi terhadap anak-anak yang berumur 4 tahun. Ia miengukur tahan tidaknya anak-anak itu terhadap godaan permen yang ada di hadapannya.

Anak-anak yang hanya tahan beberapa detik ternyata setelah 10 tahun dan diukur nilai SAT-nya, ternyata lebih rendah 60 poin dibanding anak-anak yang mampu bertahan 5 menit atau lebih.

Dari telusuran lebih lanjut ternyata anak-anak prasekolah yang mampu menahan diri dari godaan tadi, di masa dewasanya ternyata lebih mampu bersosialisasi dan secara kognitif jauh lebih baik dibanding anak-anak yang tidak tahan untuk mengambil permen.

Anak-anak yang tahan godaan tadi ternyata juga lebih mampu tahan terhadap stres dan frustrasi.

Ah itu masa kecil, sekarang kita sudah dewasa. Apa yang bisa kita perbuat agar kita bisa lebih sabar? Bagian cortex di prefrontal di otak kita berfungsi memperlambat tindakan impusif (tindakan tanpa pikir panjang) yang bisa membantu kita memilih pilihan yang memastikan kesuksesan di masa datang.

Ketika bagian otak itu berfungsi baik, ketika anda melewati kentang goreng di meja makan, sementara anda sedang diet, anda pasti tidak akan tergoda untuk melahapnya. Bahkan jika anda biasanya langsung ‘menyerbu’ makanan itu, anda bisa melatih ulang kerja otak anda.

Sistem nervous di otak kita memiliki fleksibilitas. Ia dapat mencipta jaluran sel baru sebagai tanggapan terhadap perilaku baru. Oleh karenanya, ketika anda sedang berlatih untuk sabar, anda bisa mengembangkan kemampuan itu secara bertahap yang akhirnya bisa menjadi alami bagi anda.

Berikut beberapa saran…

Berikut beberapa saran:

Jangan beri kesempatan anda untuk menunda-nunda

Ketika saya harus mempersiapkan pelatihan atau seminar yang besar, saya sering menunda-nunda. Daripada mempersiapkan bahan, saya malah asyik browsing internet. Saya menghibur rasa bersalah dengan mengatakan, “toh ini juga persiapan.” Celakanya, browsing bisa berjam-jam. Saya merasakan ‘kenikmatan’ ketika lari dari tugas mempersiapkan bahan.

Atau saya malah menonton film di gedung bioskop dengan istri saya. Ketika istri bertanya mengapa tidak segera menyelesaikan tugas, saya jawab bahwa saya harus refreshing dulu. Senyatanya, saya menunda-nunda. Saya tidak sabar terhadap ‘kesusahan’ mempersiapkan bahan seminar.

Akibatnya, ketika waktu makin mepet, saya mengalami stres. Saya kerja hingga larut malam. Ketika selesai, ada rasa kurang puas terhadap hasil yang saya capai.

Tapi sekarang saya mulai sadar terhadap ‘jebakan’ menunda-nunda itu. Ketika ada dorongan untuk menunda-nunda, daripada melawan, saya beri kesempatan diri saya untuk ‘bersenang-senang’ barang satu dua jam. Setelah itu saya langsung ‘ tancap gas’ menyelesaikan tugas-tugas.

Jadikan waktu menunggu jadi sahabat anda.
Ketika kita sedang macet dan diam terpaku di mobil, mengapa kita tidak melihat apa yang bisa kita pelajari dari lingkungan di situ. Bagi saya, ketika macet, saya malah melatih pernafasan chi kung (melatih nafas lembut yang memperhatikan perut mengempis dan mengembang).

Ketika mengambil nafas saya membayangkan energi dari alam masuk ke badang saya dan merilekskan serta menyegarkan, dan ketika keluar nafas, saya membayangkan stres dan energi hitam keluar dari badan. Hanya melakukan ini saja, sudah membuat badan rileks. Jadi ketika ada macet, pasti saya langsung chi kung. Jadinya, macet malah menyenangkan, malah ditunggu…Silakan dicoba…

Lakukan sesuatu bagi orang lain.
Keinginan memperoleh sesuatu secara instan, itu semua karena kita hanya berkonsentrasi pada diri kita. Kenikmatan, kebahagiaan mendalam adalah ketika kita tidak egois dan tindakan kita bisa memberi manfaat pada orang lain. Ketika saya mengajar dan melihat mahasiswa mengobrol terus, saya kadang terpancing untuk marah.

Ketika saya marah, yang terjadi sebenarnya adalah diri saya yang merasa terluka. Berani-beraninya mereka ‘menyepelekan’ seorang doktor yang lagi memberi mereka ilmu. Ketika pemikiran ini menyeruak, kemudian saya coba sadar, marah tidaklah memberikan hasil apa-apa. Saya ada di kelas ingin mencerdaskan mereka. Langsung saja saya uraikan betapa saya agak terganggu dengan perilaku ngobrol mereka. Betapa saya sangat sayang kalau mereka tidak maju hanya karena mereka mengobrol. Begitu saya bicara penuh perasaan itu, deru ngobrol langsung cep, sepi, sunyi.

Coba andaikata saya melontarkan sumpah serapah, walau mereka tidak komentar (karena takut barangkali), suasana menjadi tidak menyenangkan.

Orang Indian Amerika mengajarkan hal yang sangat baik. Mereka mengajarkan bahwa kita harus memikirkan bahwa tindakan kita akan mempengaruhi dunia hingga tujuh generasi yang akan datang. Ketika kita berpikir tentang ini, kita akan terpacu untuk berbuat baik kepada orang lain. Begitu kita memikirkan orang lain, ego-ego tadi akan ‘tertindas’ dan kita tidak akan terlalu memikirkan kepentingan kita saja. Ketika kita mulai berpikir tentang orang lain, mereka akan merasakan kita sebagai pribadi yang hangat, pribadi yang perhatian. Dan inilah salah satu ciri orang yang memiliki kecerdasan emosi…

Tanamlah tumbuhan niscaya anda akan jadi sabar.
Ketika saya menebar benih sosin (bayam untuk bakso), saya menunggunya dengan penuh antusias. Kapan biji-biji itu tumbuh. Hanya dua hari saja, benih sudah tumbuh, keluar daun yang perlahan-lahan tumbuh besar.

Mengamati daun bayam yang tumbuh hari demi hari, ternyata cukup nikmat. Ketika sosin sudah dipetik dan dicampurkan mie instan, wah rasanya nikmat. (Lho, saya sendiri yang menanam bukan? Pasti nikmat…)

Saat itu, saya bisa amati bahwa betapa pun saya berharap agar sosin cepat besar, ia tumbuh sesuai dengan masanya. Karena saya menghargai kecerdasan alam, saya sabar saja menunggunya…Akibatnya, hingga saat ini, menurut saya (dan orang-orang lain), saya cukup sabar.

Jangan lupa, jika anda menabung uang 1 juta dan mendapat bunga 18 persen setahun (banyak yang menawarkan bunga sebesar itu jika anda bisa mencarinya), setelah 40 tahun menjadi Rp. 1.024.000.000,-

Mengapa demikian besar? Itulah prinsip bunga berbunga atau compound interest. Besar sekali bukan? Itulah buah sabar. Jadi kalau anda ingin sukses, kaya, jadi pemimpin hebat, anda harus sabar. Anda harus sabar untuk tetap tekun belajar, menerapkan teori-teori, dan akhirnya anda akan sukses.

Sex Yang Berkualitas

Dalam hidup rumah tangga sex adalah sesuatu yang sangat indah dan perlu dilakukan oleh pasangan suami istri. Ada tips supaya kehidupan sex kita selalu hangat


Sex memang bukanlah menu utama dalam kehidupan, Tetapi seperti halnya uang, bukan yang utama dalam hidup kita, tetapi tanpa uang. hidup jadi tidak menentu, demikian juga hubungan sex dalam rumah tangga.

Pasangan yang mengerti betapa pentingnya keharmonisan jiwa dalam hidup bersama, tentu akan menjaga kestabilan emosi dengan hubungan persetubuhan ini, sebab melalui hubungan intim ini kita bisa saling belajar untuk menerima dan memberi ketulusan cintakasih, dengan sex kita bisa melebur diri untuk saling melepaskan ego, menyatukan badan, jiwa dan hati (perasaan) kita.

Dengan sex kita bertukar energi kejiwaan. Kita mungkin akan berpikir beberapa kali jika kita menlakukan hubungan persetubuhan ini hanya untuk iseng saja, dan melakukannya tidak dengan tanggung jawab moral yang kuat. Karena dengan berhunungan sex kita bisa saling merawat sekaligus meracun kesehatan jiwa kita. Itulah dikatakan sex pedang bermata dua, bisa menyembuhkan hati juga bisa menghancurkan hati (perasaan).

Soal energi yang dipertukarkan ketika kita bercinta, mungkin kita bertanya, karena memang tidak terlihat oleh mata telanjang, tetapi efeknya tentu akan bisa dirasakan, seperti contoh kita mengosok bawang pada telapak kaki, maka beberapa saat kemudian, nafas kita mulai tercium bau bawang, bahkan mungkin kita mulai bersendawa dengan aroma bawang. nah kapan kita melihat energi bawang ditelapak kaki diserap dan berjalan sampai paru-paru kita.? demikian juga energi dari kulit dialat kelami kita yang saling mengesek juga seluruh kulit dibadan kita yang saling mengesek dan energinya saling menyerap, bukan hanya air keringat dan ludah yang saling bertukar.

Bercinta dengan pengertian kasih sayang sangat berbeda dengan melakukan hubungan sex yang hanya bersifat badaniah, dimana kegiatan hanya berupa dua orang yang saling mengesek kulit. Memang benar kegiatan saling mengesek bisa menghasilkan sensasi nikmat, tetapi jiwa anda akan merasa kosong setelah selesai melakukannya. Sebab persetubuhan anda hanya bersifat badaniah, bukan batiniah.

Jika kita mampu melakukan persetubuhan sebagai latihan mensirkulasikan energi untuk kesehatan jiwa, dimana kita bercinta dengan segenap jiwa, maka kegiatan seks menjadi ajang relaksasi sekaligus rekreasi jiwa yang sangat menyenangkan, di mana dua insan saling memahami bahwa kegiatan bercinta sebagai anugrah alam yang pantas disyukuri dan itu kebutuhan paling dasar dari diri kita.

Pada saat pengalaman sensasi energi yang saling bertukar secara harmonis, maka pengalaman tersebut mampu mengubah persepsi kita tentang suatu hubungan, dimana hal itu akan mengubah cara pandang kita melihat diri pasangan, dan mengubah pengertian antara menyayangi dengan penuh cintakasih dan kenikmatan melakukan kegiatan sex itu sendiri.

Bapak Anand Khrisna dalam artikelnya beberapa waktu lalu menekan, bahwa melakukan hubungan sex dengan cinta saja tidaklah cukup, harus ada kasih..! maka dengan energi kasih kita mampu mengerti dan merasakan hal yang tidak terlihat dan mentaati peraturan yang tidak tertulis yang berlaku diantara pasangan.

Yang terpenting, jika kita berniat melakukan hubungan sex dengan seseorang, maka ketulusan jiwa kita dalam memberi dan menerima energi sex itu sendiri, haruslah tulus, jangan ada ego yang menganjal dihati, lakukan dengan ketulusan yang murni, maka kegiatan bercinta menjadi sangat bermanfaat untuk kesehatan dan keharmonisan jiwa kita.

Bercinta yang nikmat adalah penyatuan energi lelaki dan perempuan yang seimbangan. Dalam melakukan percintaan tentu saja, harus terjadi kedua pihak saling memberi dan menerima dengan seimbang, tidak mungkin seorang saja aktif sendiri, sementara pasangan kita pasif. hal ini membuat kegiatan hubungan berjalan timpang, dan timbullah kemarahan-kemarahan tersembunyi, dan perasaan diperkosa atau memperkosa (baca: memaksa) akan di alami.

Libido (gairah seks) seseorang selain kestabilan emosi yang sangat berpengaruh, juga keharmonisan energi di organ vitalnya. Sebagai contoh jika penis tidak mampu ereksi (terangsang) walaupun, Anda berhadapan dengan pasangan yang sangat dicintai, itu bisa dipastikan karena tidak ada keharmonisan antara energi Yin (wanita) dan energi Yang (laki-laki) sehingga timbul perasaan saling menjauh, dingin walaupun tidur dalam satu tempat tidur yang sama (sumber dari buku Rahasia sex Tao, Mantak & Maneewan Chia).

Jika hal Ini terjadi, tentu menjadi suatu masalah, di mana pasangan tersebut tidak saling terangsang dan tidak ada gairah layaknya sepasang kekasih. Penurunan hasrat seksual antara pasangan tetap tersebut, disimpulkan oleh sejumlah ahli pengobatan energi terutama aliran TAO / Tantra, ternyata sebagai akibat penurunan energi seksual, hal ini bisa disebabkan oleh ganjalan-ganjalan psikis yang memblokir energi kita.

Jika kita mengalami hal ini, alangkah baiknya kita tidur untuk beberapa malam secara terpisah, Tetapi perlu diingat, perpisahan ini untuk penyembuhan, bukan karena sedang marah atau sedang ‘menghukum’ pasangan, juga bukan untuk alasan pergi dan bercinta dengan orang lain.

Dalam kondisi tidur terpisah, coba ingat serta bangkitkan ingatan dan bayangkan hal-hal yang membuat anda terkenang satu dengan lainnya, bisa kembali menyetel ingatan pada kenangan-kenangan yang manis, sampai kita bersedia bersatu dalam ikatan kebersamaan,

Seseorang bisa mengalami masalah pada kemampuan dan kesehatan seksualnya. Pikiran menentukan, trauma psikis menentukan dan mempengaruhi energi-energi yang menjadi kekuatan vital dari libido itu sendiri, Dalam literatur pengobatan China , diterangkan bagaimana hal ini terjadi, dengan pejabaran sebagai berikut. Organ Jantung memberi energi pada aktivitas yang bersifat badaniah, perikardium (selaput jantung) memberi energi pada aktivitas yang bersifat batiniah.

Saat ini kita sedang membicarakan energi dari satu organ, bukan masalah pada kesehatan organ itu sendiri. Ternyata energi jantung dan selaputnya, sangat berperan pada expresi temperamen seseorang, jika keharmonisan energi ini sangat tidak seimbang, maka emosi-emosi negatif menjadi ciri khasnya, sebagai contoh sifat paranoid, cemburuan, dan emosi labil, menderita tekanan darah tinggi, sakit kepala berkepanjangan, badan pegal linu menjadi hal yang rutin terjadi. Hal ini ciri energi kita tidak harmonis, bagaimana kita mampu berharmonis dengan orang lain, sedangkan energi di tubuh kita bermasalah, Sedangkan hubungan sex sangat perlu keharmonisan energi pasangan untuk sama-sama mendapat manfaat dari kepuasan bercinta.

Kita akan menerima kenyataan, bahwa kaum lelaki energinya termasuk Yang, dimana bersifat panas, keras dan kering maka untuk kaum lelaki sangat mudah On begitu digesek sedikit langsung panas, seperti mobil, begitu distater, langsung bisa jalan. Tetapi kaum perempuan energinya bersifat Yin dimana sifat dingin, lembut dan basah menjadi cirinya, maka energi kaum perempuan harus dipanaskan dulu, ibarat setrikaan, dia tidak bsia langsung panas, harus menunggu beberapa saat untuk mencapai optimal panas.

Kita tidak bisa menyeduh teh dengan air dingin, dan kita tidak bisa mengoreng telur dalam minyak dingin, maka perangsangan/ pemanasan/ foreplay sangat penting dilakukan, agar energi perempuan menjadi mendidih dan siap melakukan percintaan bergairah dengan keseluruhan jiwaraganya.

Sangat penting persiapan sebelum mulai bercinta. Kebiasaan erotis seperti yang dideskripsikan diatas memfokuskan, pada saling memberi kenikmatan masing-masing, pasangan membangkitkan perhatian dan memungkinkan pasangan untuk berkomunikasi lebih mendalam baik secara fisik, maupun pada level emosionalnya, serap setiap detik kebersamaan anda sebagai karunia yang sangat didambakan.

Saling berbagi keinginan sebagai cara untuk menginspirasi pasangan, dengan permintaan yang jelas dan mesra. Sebagai contoh, minta pasangan anda untuk mencumbu daerah sensitif yang anda rasakan sebagai pusat rangsangan, katakan dan mintalah.! Jangan tabukan hal ini, buang jauh-jauh sifat pemalu dan merasa “rendah” jika seorang perempuan meminta rangsangan yang diperlukan. Pandanglah mata pasangan anda dengan kemesraan, dan pasangan anda akan tau bahwa anda sedang jatuh cinta padanya.

Pandu pasangan anda untuk meningkatkan atau mengurangi tekanan saat mencumbu, memberi petunjuk untuk gerakan-gerakan tertentu, hindari kesan memerintah, tetapi lakukanlah semua dengan mengalir untuk menggunakan lidah, mulut, jari dan lainnya. Semua bagian dari diri kita bisa menghasilkan sensasi yang sangat nikmat, dan rasakan ini dengan sanubari yang dalam, pejamkan mata dan bawa energi sukma anda kealam kenikmatan jiwa dan bersyukur karena kita mampu merasakannya.

Kita bisa mengeluarkan desahan yang menunjukkan bahwa kita sedang menikmati sentuhan sensual dari pasangan. Suara erangan dan sesekali menyebut namanya, akan menambah energi bergelora, kecupan ringan sampai kuat penuh kemesraan sangat membantu sensasi menjadi pengalaman tak terlupakan.

Rangsangan secara perlahan, bisa membantu kaum lelaki mengontrol orgasme dan mempertahankan perempuan, untuk tetap dalam kondisi terangsang. Semakin lama pasangan melakukan rangsangan, semakin lama lelaki dapat mempertahankan ejakulasi. Semakin berpengalaman dalam menemukan posisi yang baru, Posisi dalam bercinta yang divariasikan menambah kenikmatan dan keseimbangan energi pasangan, dengan terus bereksperimen akan semakin memperdalam kapasitas anda, untuk semakin pengertian dan toleran pada pasangan.

Menurut ajaran Tao dan tantra, bibir dan lidah merupakan saluran utama dalam mempertukarkan energi kejiwaan dengan pasangan bercinta. Maka beberapa pelacur mentabukan berciuman antara mulut dengan lidah yang saling bertaut, sebab energi yang bertukar akan sampai pada batin, dimana perasaan sulit melepaskan emosi yang terkait, padahal pelacur tidak mungkin jatuh cinta secara batin pada setiap lelaki yang memakai jasanya. Dan bagi seorang lelaki yang mendapat pertukaran energi melalui mulut dan lidah ini, maka keterikatan emosi dengan pelacur inipun menjadi kuat, dan sulit melupakannya.

Energi penyehatan melalui hubungan sex ini, akan mengalir pada pasangan yang dalam posisi dibawah, sementara yang diatas sebagai posisi pemberi, maka penting untuk kita selalu, berposisi bergantian agar melakukan pertukaran energi seksual penyehatan ini mengalir seimbang antara penerima dan pemberinya.

Saat anda dan pasangan bercinta, lakukanlah tanpa terburu-buru, biarkan rangsangan seks yang diterima meningkat secara bertahap. Sebelum rangsangan memuncak, rileks sejenak, ambil nafas dalam-dalam serta rasakan sensasi orgasme tanpa ejakulasi. Jika sudah berkurang intensitas rangsangan, lanjutkan hubungan intim anda untuk membangkitkan rangsangan kembali.

Selama itu, tetap fokuskan perhatian pada pasangan, jika pikiran melayang atau melamun, segera dengan lembut kembalikan perhatian dan konsentrasi pada pasangan bercinta anda, jangan sekali-kali memikirkan orang lain ketika kita bercinta dengan seseorang, karena bisa menyebabkan energi seksual kita terpecah, dan kita akan berhutang energi pada diri sendiri, yaitu perasaan tidak puas, bercinta menjadi hambar karena jiwa anda tidak sepenuhnya ada didalam sanubari, jiwa anda melayang pada orang dalam hayalan, bukan pada diri orang yang dimana anda sedang berhubungan.

Bercinta dengan arti mensirkulasi energi lelaki dan perempuan, akan meleburkan sifat-sfat energi negatif menjadi hal positif, menjadi energi yang menyehatkan jiwa, inilah rahasia awet muda dari energi seksual, orang yang merasa bahagia dalam melakukan hubungan sex akan memancarkan sinar kebahagiaan di wajahnya, dan sikap optimis akan menjadi ciri dalam kesehariannya. Maka jangan sepelekan masalah hubungan seksual anda, dan bercintalah dengan orang yang tulus memberi dan menerima energi seksual dengan ketulusan yang murni.